Selasa, 03 September 2013

Yang Lalu

Posted by Nur Chasanah Isnaini at 19.13


Masa lalu yang tak pernah lekang oleh waktu. Masa dimana Cuma ada aku dan kamu, yang kita satu. Masa yang masih aku ingat selalu jika ku merasa sepi dan sendiri. Aku tau Cuma aku yang masih saja mengingat masa itu. Dimana kita duduk berdua, bercanda dan tertawa bersama. Dimanapun, kapanpun kamu selalu saja bisa membuatku bahagia.
Tiada bahagia yang lain selain ada kamu disisiku. Tuhan berikan aku segalanya waktu itu. 


Ku ingat pertama kali kamu datang kerumahku, kamu tunggu aku digang depan dan aku menjemputmu. Dengan malu kita bertemu lalu kerumahku. Kamu bilang itu pertama kalinya kamu berkunjung kerumah seorang perempuan. Dan kamu bertemu dengan Mamahku. Kata Mamahku waktu itu tanganmu dingin dan kamu terlihat gugup. Aku ingin sekali saat itu menggenggam tanganmu.


Ku ingat pertama kali makan malam bersama kita duduk berhadapan. Kita lucu sekali. Kamu memesan beefsteak dan jus alpukat. Kamu suka kan alpukat, aku masih ingat. Saat itu kita berbincang bincang. Ada satu perbincangan kita yang tak pernah aku lupakan. Bahwa kamu akan menggendongku memutari TuguMuda. Konyol sekali kita.


Ku ingat kita sering bertelefon untuk sekedar menanyakan kabar atau berbincang hal yang tak penting diperbincangkan. Tapi aku senang. Kamu selalu membuatku tertawa saat kamu ada diujung telefon itu. 


Ku ingat saat kita dipantai dan aku serring mengajakmu berfoto bersama, mengejarku yang lari menghindarimu, menggenggam tanganku dan kita berjalan bersama. Kita nikmati pantai sore itu. Sambil duduk, kita bercerita apa saja yang ingin kita ceritakan. Semilir angin ditepi pantai membuat damai rasa cinta kita.


Ku ingat saat kita berjalan dan aku bilang padamu bahwa aku ingin digendong. Lalu kamu menatapku dan tibatiba berjongkok dihadapanku, menyuruhku naik dipunggungmu. Sungguh aku orang yang saangat bahagia ketika itu. Kamu membawaku berjalan. Kita tertawa dan kamu kelelahan.

Ku ingat saat itu pertama kalinya kamu kenalkan aku kepada kedua orangtuamu. Aku sungguh malu dan takut. Tapi kamu menenangkan aku. Kedua orang tuamu sungguh baik padaku. Begitu juga dengan kakak kakakmu.


Ku ingat saat kamu mengajakku pergi dan aku bilang padamu bahwa aku inginkan bunga. Kamu petik bunga kamboja merahmuda dipinggir jalan itu untukku. Dan itu sungguh membuatku merasa bahagia. Walau tak seromantis pasanngan lainnya, tapi kamulah yang membawa bahagia untukku.

Ku ingat kamu pernah bercerita, seringnya kamu duduk dibalkon rumahmu hanya untuk melihat bintang. Dan tak taukah kamu, aku melakukan hal yang sama berharap kita menatap bintang yang sama dan berdoa semoga hubungan kita baikbaik saja.


Aku juga ingat saat kita sering kali bertengkar karena hal yang sepele, tapi tak masalah untukku karena tak akan ada hubungan yang mulus begitu saja. Kita pernah merasakan putus nyambung, tapi tak masalah juga bagiku karena setelah itu kita akan sadar dan kamu akan mengajakku kembali bersama. Yang masalah adalah ketika kita berpisah dan kamu tak mengajakku kembali bersama.


Banyak yang aku ingat tentang kita waktu ituu. Tak bisa ku jelaskan satu persatu semua yang sudah pernah kita lalui. Ada masa yang indah, masa bahagia kita. Ada pula masa terburuk, masa dimana kita harus berpisah. Tak bisakah kau ingat semua itu. Pernahkah kamu ingat lagi masa itu setelah kita lama tak berjumpa, lama tak menyapa, dan lama tak saling bicara.

Jika Tuhan memberiku satu permintaan. Aku ingin kamu ada untukku sekali lagi.

0 comments:

Posting Komentar

 

Naungan Hati Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea