Hai teman apa kabar kamu disana? Tadi kamu sms ya, tapi aku
gak ngebales kan. Harusnya kamu tau kenapa tibatiba aku ngehindarin kamu kaya
gitu. Maaf teman aku gak bisa bilang langsung kekamu salahmu apa. Karena udah
dari dulu aku ngasih nasehat ma pengertian kekamu tapi ternyata renunganmu Cuma
renungan sementara.
Aku gak bisa bantu banyak, karena aku sendiri sudah terlalu sakit dan lelah karena sikapmu yang seperti itu.
Aku gak bisa bantu banyak, karena aku sendiri sudah terlalu sakit dan lelah karena sikapmu yang seperti itu.
Hai teman, sebenarnya kamu itu teman yang baik yang perrnah
aku punya, tapi disamping itu kamu ternyata juga membawa luka. Sesabarsabarnya
seseorang pasti ada batasannya juga. Akupun begitu. Sabarku untuukmu sampai
sini saja. Ketauhilah bahwa dimataku tak sama sekali aku melupakanmu. Kamu
teman yang baik, bagaimana bisa aku melupakanmu. Tapi kamu juga perlu tau bahwa
sikapmu selama ini sering kali menyakiti hatiku. Maaf teman aku tak pernah
katakana. Sudah cukup sekali aku bilang padamu, aku tak mau menambah beban
pikiranmu. Bukannya akuu lebay atau alay. Aku Cuma memakai bahasa yang sekiranya
tak terlalu menyakitkanmu. Sungguh aku tak pernah bermaksud ingin menyakitimu.
Hai teman apa kamu tau aku menyimpan semua ini selama hampir
3tahun aku mengenalmu. Dan kita sudah lalui semua bersama tapi kamu tak paham
juga. Dulu aku pernah bilangkan cobalah untuk bersikap dewasa dan jangan
berpikir yang negative tentang orangorang disekitarmu. Tapi ternyata prasangka
burukmu masih saja melekat didirimu.
Hai teman, aku tak pernah berpikir untuk sombong padamu, aku
tak pernah berikir intuk menghindarimu, aku tak pernah berpikir untuk
menyakitimu, dan aku tak pernah berpikir untuk tak membalas sms darimu. Tapi
kamu selalu begitu, selalu mengartikan sikapku sebagai sikap burukku terhadap
temanku. Aku sungguh tak mengerti kenapa bisabisanya kamuberpikir seperti itu
teman. Sungguh jika kamu berpikir seperti itu, hati aku sakit. Kamu tau, aku
seperti teman yang sangat jahat pada temannya saat kamu mengirim smssmsmu itu.
Kamu bilang aku sombong, kamu bilang aku tak asik diajak berteman, kamu bilang
aku gak seperti dulu, kamu bilang aku hanya ada saat aku butuh kamu.
Astaugfirullahalazim, sungguh eman kaakatamu itu menyakitkan.
Hai teman tak taukah mau aku pernah menangis hanya karena
masalah sepele kita. Batinku sudah terlalu rapuh dan tak tahan dengan semua
sikapmu yang kamu tujukan padaku itu teman. Semua itu aku pendam sendiri tanpa
ada yang mengetahui. Saat semua berpihak padamu, aku hanya terdiam dan cukup
bersabar menghadapi segala tingkah lakumu. Aku selalu berdoa yang terbaik
untukmu teman. Ketahuilah.
Hai teman, aku kira hanya aku yang merasakan sakit
karenamu. Ternyata tidak. Ya seseorang
menceritakan perasaannya yang sudah lelah karena sikapmu yang seperti itu. Dia
juga sama sepertiku. Dia pernah menangis karenamu. Karena ketidaktahuanmu atau
memang kamu terlalu masa bodoh dengan orang yang ada didekatmu? Entahlah teman,
aku harap kamu segera sadar. Dan ingatlah. Tak ada mantan teman disini.
Hai teman setelah kita lama tak berjumpa, kamu bilang kamu
kangen dan blablabla, ah yang benar saja? Apakah seperti itu caramu
memperlakukan temanmu? Tak adakah sabarmu untuk temanmu, walau sedikit saja.
Tak adakah pengertianmu untuk temanmu ini. Sebenarnya aku juga kangen. Aku kira
kamu sudah berubah teman. Lahh ternyata masih saja sama seerti dulu ya. Tak
masalah bagiku jika kamu ingin teruskan sikapmu yang seperrti itu pada temanmu
ini. Aku sudah tak mau ambil pusing lagi dengan semua persoalan yang
mengenaimu. Entah mengapa kamu seperti itu padaku. Ataukah hanya karena aku
lemah sehingga kamu bisa seenaknya terhadapku. Ingat teman, tak selamanya aku
lemah. Suatu saat engkau pasti sadar akan sikapmu itu.
Hai teman, aku hanya ingin kamu tau, bahwa sikapmu itu
sangatlah menyakitkan untukku. Dan aku hanya ingin kamu tak mengulanginya lagi.
Aku ingin memberi taumu dalam diamku. Karena aku tak bisa mengatakannya secara
langsung. Karena aku tau. Pasti kamu akn tersakiti. Dan aku tak inginn
melihatmu seperti itu.
Hai teman semoga diamku ini tak akan siasia, semoga apa yang
kamu pikirkan tentang aku ini berubah, semoga kau tak menyakiti teman yang ada
didekatmu lagi dengan katakatamu itu. Aku tak tau apakah hatiku yang terlalu
lembut sehingga mengartikan perkataanmu itu sebagai sesuatu yang menyakitkan.
Ketahuilah aku juga tak selalu baik. Tapi aku yakin bisa berubah. Dan jika kamu
ingin berubah, maka niatkanlah, niscaya semua akan terjadi.
Hai teman semoga kamu sadar bahwa yang namanya berteman,
entah kita bertemu atau tidak, entah kita masih berkomunikasi atau tidak, entah
kamu masih ingat atu tidak kita tetaplah teman. Dan yang namanya berteman harus
mengerti satu sama lainnya. Tak peduli kamuu dalam keadaan susah atau senang.
0 comments:
Posting Komentar