Jumat, 13 September 2013

UNTUK KAMU

Posted by Nur Chasanah Isnaini at 06.18


Sekarang keberadaanmu benarbenar lenyap tanpa kabar. Walaupun masih sampai sekarang ku mengingatmu. Tapi ku ingin melupakanmu. Entah kapan semua itu akan terjadi. Tak ada seorangpun yang dapat menggantikanmu. Hatiku seperti tertutup oleh bayangan masa lalu. Aku ingin memusnahkannya. Kurasa itu sangatlah melelahkan.
Andai saja ada cara ampuh tuk dengan mudah ku dapat melupakanku. Aku akan melakukannya. Beri tau aku caranya agar ku dapat melupakanmu. Seperti dirimu yang dengan mudah melupakan semua kenangan yang pernah kita lalui bersama. Andai saja kamu bertanya padaku apa saja yang pernah kita lakukan bersama. Aku pasti menyebutkan semua kenangan kita satu persatu, seditail mungkin sehngga kamu dengan mudah dapat mengingatnya. Tapi kurasa kamu tak ingin mengingat tentang kita.


Sudah hampir setahun kita berpisah. Selama itu pula aku terus berusaha melupakanmu. Yang sebenarnya sangatlah sulit bagiku. Betapa tidak, selama itu kamu datang dan pergi sesuka hati tanpa pedulikan perasaanku yang masih menunggu disini. Kamu datang dengan sejuta alas an untuk bersamaku dan bodohnya aku menyetujuinya. Aku selalu menunggumu. Saat kamu berjanji mengajakku pergi kepantai, aku selalu nantikan saat itu dapat terulang kembali. Ternyata semua itu hanya janji semu yang entah mengapa kamu ucap padaku. Dan bodohnya aku percaya dan selalu menunggu. Disisi lain dengan tibatibanya kamu menghilang tanpa kabar. Aku bertanya Tanya sendiri, apakah aku berbuat kesalahan yang membuatnya pergi? Tapi tak ku temukan jawaban yang pasti. Karena kurasa aku tak melakukan sesuatu yang membuatmu marah padaku. Kamu selalu berbuat sesuka hatimu tanpa mempedulikan perasaanku. Selalu. 


Apa kamu tak pernah sedikitpun mengingatku? Walau aku tak berharap banyak, karena aku tau dirimu tak pernah menganggapku ada. Tapi sedikitkah tak pernah? Padahal tak ernah sedikitpun aku dapat melupakanmu. Berharap Tuhan bertindak adil atas apa yang terjadi padaku. Tak bisakah tak hanya aku yang masih mengingat dan mengenang semua masa lalu ini. Apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya? Aku tak mengerti, tapi aku ingin mengerti dan mengetahui semuanya. Sehingga tak ada tanda Tanya lagi dengan semua yang sudah terjadi.


Setelah itu aku tak ingin kamu datang dan pergi sesuka hati. Jika kamu ingin pergi, pergilah dan jangan kamu menampakkan diri dihadapanku lagi. Aku tak bisa bila kamu terus ada tapi tak bisa kumiliki, sedangkan aku masih berharap semuanya kembali. Dan jika kamu ingin datang (berharap), maka datanglah dank u mohon jangan pergi lagi. Aku tak ingin kamu mengulang selalu kehadiran dan kepergianmu. Tetaplah tinggal disisisku. Walalu aku sadar kamu selalu berkata “hati tak bisa dipaksakan” aku mengerti dan memahami, makadari itu, pergilah saja dan jangan pernah kembali karena pasti aku akan bertindak bodoh dengan menerimamu kembali walau kamu telah menyakitiku berkali kali. 


Yang aku tau, dirimu yang sekarang benarbenar berubah. Entah mengapa seperti ittu, semudah itukah kamu mengumbar kata saying yang seharusnya kamu tujukan untuk orang yang ada dihatimu, tapi mengapa kamu ucapkan pada wanita yang tak benar kamu cintai. Aku dengar kamu sedang dekat dengan teman kuliahmu. Tapi aku tau kamu masih berhubungan dekat dengan adik kelasmu. Sebenarnya ini bukan urusanku. Tapi aku tak ingin kamu jadi pemain yang sering kali menyakiti hati banyak wanita, cukup aku yang kau campakan. Cukup aku yang merasakan sakit hatinya terbuang.

Sejujurnya aku sangat merindukanmu, tak bisa kubohongi diriku jika ku bilang pada dunia bahwa aku tak merasakan rindu itu. aku hanya ingin kamu kembali seperti dulu. Kamu yang aku kenal. Yang hanya mencintai satu wanita.


“every time I think of you I get a shot right through into a bolt of blue, it’s no problem of mine but it’s a problem I find” :')

0 comments:

Posting Komentar

 

Naungan Hati Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea